LAPORAN PRAKTIKUM
ENTOMOLOGI
ANATOMI
SERANGGA
Dosen pengampu : Nazarudin S.P, M.
Si
Disusun
oleh
Nama : Novi Rosyanti
Nim :
140300038031
Semester : V ( lima )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
2016 / 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ordo Orthoptera atau bangsa belalang dikenal sebagai pemakan tumbuhan namun
ada diantaranya bertindak sebagai predator bagi serangga lain. Anggota dari
ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit dari pada
sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap
belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur (Rioardi, 2009).
Untuk membuktikan teori di atas, maka kami melakukan praktikum anatomi pada
salah satu spesies dari ordo ini.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah
dari praktikum ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan anatomi ?
2. Bagaimana
anatomi pada serangga ?
C. Tujuan praktikum
Praktikum ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui
pengertian anatomi
2. Mengetahui
anatomi pada serangga
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Ordo Orthoptera (bangsa
belalang) Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada
beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit
dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina.
Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu
istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain
pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta
tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki
terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran
alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan
luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat
genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada
mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum,
sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus
maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).
BAB
III
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
Praktikum ini di
lakukan pada pukul 13. 00 wib – selesai, pada tanggal 8 desember 2016, di
gedung Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Kapuas Sintang.
B. Alat dan bahan
1. Alat
Adapun
alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah pisau bedah, steroform, jarum
pentul, pinset, tissue, kaca pembesar.
2. Bahan
Bahan
yang di gunakan pada praktikum ini adalah belalang daun dan alkohol.
C. Cara kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Letakan
alat dan bahan di siapkan di atas meja.
2. Bius
preparat mengunakan alkohol yang di semprot kan pada tissue
3. Setelah
itu, letakan preparat di atas steroform.
4. Bedah
preparat menggunakan pisau bedah secara hati – hati supaya anatomi tidak rusak,
di mulai dari abdomen menuju thorax.
5. Kemudian
buka preparat yang sudah di bedah supaya anatominya tampak.
6. Beri
jarum pentul pada sisi yang terbedah,supaya mempermudah dalam mengamati organ
anatomi preparat.
7. Kemudian
foto anatomi preparat, dan di gambar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
anatomi internal
pada serangga terdiri dari organ yang berfungsi secara khusus. Adapun organ –
organ tersebut adalah sebagai berikut ;
Ø Sistem pencernaan
sistem
pencernaan pada serangga adalah berfungsi mengangkut makanan ke perut (
ventricuus ), memecah makanan menjadi komponen dasar , mengabsorbsi nutrien
kedalam jaringan dan mengekresikan yang tidak di gunakan sebagai air / frase.
Tahap – tahap sistem pencernaan serangga
adalah sebagai berikut
1. Foregut
Merupakan
awal pencernaan dan menyimpan makanan di lapisan kutikula.
Di
mulai dari mulut esofagus crop proventriculus.
2. Midgut
Pencernaan
makanan dan absobrsi nutrien kedalam tubuh dan berakhir di tubulus malphigh (
organ sekresi )
3. Hindgut
Tersusun
atas ileum yang sempit yang diikuti oleh rectum, yang di lapisi oleh kutikula
dan berakhir di anus.
Lintasan
makanan
dibawa
|
diekskresi
|
Bantuan otot
|
sisanya
masuk kedalam hindgut untuk diproses kembali ( reabsorbsi )
Ø Sistem pernapasan
serangga
tidak mempunyai paru – paru. Pada umumnya, serangga bernapas mengunakan
spirakel dan trakea. Zat asam langsung masuk lewat spirakel dan trakea. Trakea
adalah semacam pipa, bercabang, ujung yang satu pada kulit (spirakel) sedangkan
ujung yang lain sampai ke dalam tubuh serangga.
Ø Sistem sirkulasi
75 %
dari berat badan serangga terdiri atas darah. serangga hampir tidak ada
pembuluh darah, tetapi darah mengalir secara bebas di semua rongga badan dan
semua organ tercelup dalam darah, dengan kata lain, peredaran darah pada
serangga merupakan peredaran darah tertutup. s Warna darah kuning muda atau kehijauan,
darah tidak mengandung haemoglobine, karena tidak mempunyai fungsi dalam
transport zat asam. Darah mengangkut unsur – unsur dari usus ke organ – organ
dan mengangkut sisa - sisa, termasuk karbondioxide, dari organ – organ ke usus.
Darah juga berfungsi untuk menutup luka dan membrantas infeksi. Darah
digerakkan oleh gerakan anggota badan, tetapi juga ada jantung yang sederhana,
terutama untuk mendorong darah ke dalam thorax dan kepala.
Proses
peredaran darah
kembali
|
Ø Sistem reproduksi
Genitalia : alat kelamin serangga terletak pada
badomen, segmen 9 untuk yang pejantan, segmen 8 dan 9 untuk yang betina. Yang
betina sering dilengkapi ovipositor, yaitu alat untuk bertelur, ada jenis
serangga yang mempunyai ovipositor yang panjang, sehingga dapat bertelur ke
dalam tanah atau ke dalam jaringan tanaman. Genitalia, terutama yang dari
pejantan, selama tidak dipakai, biasanya tersembunyi dalam tubuh serangga.
Ø Sistem ekskresi
Sistem
ekskresi pada seraangga terjadi di dalam tubulus maphigh dan di lanjutkan oleh
rectum. Dimana semua zat yang tidak di perlukan oleh tubuh serangga di buang
keluar melewati ke dua saluran ini. Adapun senyawa yang di buang adalah berupa
garam mineral, nitrogen, sufur fosfor dan senyawa asam / basa.
Ø Sistem saraf
Otak menyatu dengan neuron.
Sel-sel neurosekretori adalah sel-sel syaraf yang mengalami modifikasi dan
terdapat pada berbagai sistem syaraf (di dalam CNS, sistem syaraf perifer dan
sistem syaraf stomodeal),tetapi yang terbanyak terdapat di dalam otak. Sel-sel
ini menghasilkan neurohormone yang mengatur sintesis dan sekresi hormone
ecdysteroids dan hormon juvenile.
Corporacardiaca adalah sepasang kelenjar neuroglandular yang terletak pada kedua sisidari aorta dan di belakang
otak. Mereka menimbun dan mensekresi neurohormon, termasuk prothoracicotropic hormone (PTTH), yang
berasal dari NSC dari otak, juga menghasilkan neurohormon sendiri. PTTH
merangsang aktivitas sekresi dari kelenjar prothoraic. Kelenjar prothoracic
adalah kelenjar yang panjang, berpasangan terletak di dalam thorax ataudi
belakang kepala.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di
lakukan dapa di simpukan bahwa anatomi internal belalang terdiri dari jantung,
spirakel, alat reproduksi dan saluran pencernaan. Semua organ pada serangga
memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda.
Daftar pustaka
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta.
Jakarta
Rioardi. 2009. Entomologi Pertanian. erlangga.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar