Selasa, 03 Januari 2017

ANATOMI SERANGGA



LAPORAN PRAKTIKUM
ENTOMOLOGI

                                            ANATOMI SERANGGA                 
Dosen pengampu : Nazarudin S.P, M. Si

Disusun oleh
Nama         : Novi Rosyanti
Nim            : 140300038031
Semester     : V ( lima )


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
2016 / 2017


BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Ordo Orthoptera atau bangsa belalang dikenal sebagai pemakan tumbuhan namun ada diantaranya bertindak sebagai predator bagi serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur (Rioardi, 2009).
Untuk membuktikan teori di atas, maka kami melakukan praktikum anatomi pada salah satu spesies dari ordo ini.

B.  Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan anatomi ?
2.    Bagaimana anatomi pada serangga ?

C.  Tujuan praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1.    Mengetahui pengertian anatomi
2.    Mengetahui anatomi pada serangga
    








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo Orthoptera  (bangsa belalang) Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000). 










BAB III
METODOLOGI
A.  Waktu dan tempat
Praktikum ini di lakukan pada pukul 13. 00 wib – selesai, pada tanggal 8 desember 2016, di gedung Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Kapuas Sintang.

B.  Alat dan bahan
1.    Alat
Adapun alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah pisau bedah, steroform, jarum pentul, pinset, tissue, kaca pembesar.
2.    Bahan
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah belalang daun dan alkohol.

C.  Cara kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.    Letakan alat dan bahan di siapkan di atas meja.
2.    Bius preparat mengunakan alkohol yang di semprot kan pada tissue
3.    Setelah itu, letakan preparat di atas steroform.
4.    Bedah preparat menggunakan pisau bedah secara hati – hati supaya anatomi tidak rusak, di mulai dari abdomen menuju thorax.
5.    Kemudian buka preparat yang sudah di bedah supaya anatominya tampak.
6.    Beri jarum pentul pada sisi yang terbedah,supaya mempermudah dalam mengamati organ anatomi preparat.
7.    Kemudian foto anatomi preparat, dan di gambar.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
anatomi internal pada serangga terdiri dari organ yang berfungsi secara khusus. Adapun organ – organ tersebut adalah sebagai berikut ;
Ø Sistem pencernaan
sistem pencernaan pada serangga adalah berfungsi mengangkut makanan ke perut ( ventricuus ), memecah makanan menjadi komponen dasar , mengabsorbsi nutrien kedalam jaringan dan mengekresikan yang tidak di gunakan sebagai air / frase.

 Tahap – tahap sistem pencernaan serangga adalah sebagai berikut
1.    Foregut
Merupakan awal pencernaan dan menyimpan makanan di lapisan kutikula.
     Di mulai dari mulut                   esofagus            crop               proventriculus.
2.    Midgut
Pencernaan makanan dan absobrsi nutrien kedalam tubuh dan berakhir di tubulus malphigh ( organ sekresi )
3.    Hindgut
Tersusun atas ileum yang sempit yang diikuti oleh rectum, yang di lapisi oleh kutikula dan berakhir di anus.

                    Lintasan makanan
dibawa
diekskresi
     Saliva                        makanan masuk mulut                             hypofaring
 



Bantuan otot
                   crop                 esofagus                                  faring

sisanya masuk kedalam hindgut untuk diproses kembali ( reabsorbsi )
Ø Sistem pernapasan
       serangga tidak mempunyai paru – paru. Pada umumnya, serangga bernapas mengunakan spirakel dan trakea. Zat asam langsung masuk lewat spirakel dan trakea. Trakea adalah semacam pipa, bercabang, ujung yang satu pada kulit (spirakel) sedangkan ujung yang lain sampai ke dalam tubuh serangga.
Ø Sistem sirkulasi
            75 % dari berat badan serangga terdiri atas darah. serangga hampir tidak ada pembuluh darah, tetapi darah mengalir secara bebas di semua rongga badan dan semua organ tercelup dalam darah, dengan kata lain, peredaran darah pada serangga merupakan peredaran darah tertutup. s Warna darah kuning muda atau kehijauan, darah tidak mengandung haemoglobine, karena tidak mempunyai fungsi dalam transport zat asam. Darah mengangkut unsur – unsur dari usus ke organ – organ dan mengangkut sisa - sisa, termasuk karbondioxide, dari organ – organ ke usus. Darah juga berfungsi untuk menutup luka dan membrantas infeksi. Darah digerakkan oleh gerakan anggota badan, tetapi juga ada jantung yang sederhana, terutama untuk mendorong darah ke dalam thorax dan kepala.
Proses peredaran darah
kembali
Jantung               kepala                  otak                 jantung

Ø Sistem reproduksi
Genitalia : alat kelamin serangga terletak pada badomen, segmen 9 untuk yang pejantan, segmen 8 dan 9 untuk yang betina. Yang betina sering dilengkapi ovipositor, yaitu alat untuk bertelur, ada jenis serangga yang mempunyai ovipositor yang panjang, sehingga dapat bertelur ke dalam tanah atau ke dalam jaringan tanaman. Genitalia, terutama yang dari pejantan, selama tidak dipakai, biasanya tersembunyi dalam tubuh serangga.
Ø Sistem ekskresi
       Sistem ekskresi pada seraangga terjadi di dalam tubulus maphigh dan di lanjutkan oleh rectum. Dimana semua zat yang tidak di perlukan oleh tubuh serangga di buang keluar melewati ke dua saluran ini. Adapun senyawa yang di buang adalah berupa garam mineral, nitrogen, sufur fosfor dan senyawa asam / basa.
Ø Sistem saraf
       Otak menyatu dengan neuron. Sel-sel neurosekretori adalah sel-sel syaraf yang mengalami modifikasi dan terdapat pada berbagai sistem syaraf (di dalam CNS, sistem syaraf perifer dan sistem syaraf stomodeal),tetapi yang terbanyak terdapat di dalam otak. Sel-sel ini menghasilkan neurohormone yang mengatur sintesis dan sekresi hormone ecdysteroids dan hormon juvenile.
Corporacardiaca adalah sepasang kelenjar neuroglandular yang  terletak pada kedua sisidari aorta dan di belakang otak. Mereka menimbun dan mensekresi neurohormon, termasuk  prothoracicotropic hormone (PTTH), yang berasal dari NSC dari otak, juga menghasilkan neurohormon sendiri. PTTH merangsang aktivitas sekresi dari kelenjar prothoraic. Kelenjar prothoracic adalah kelenjar yang panjang, berpasangan terletak di dalam thorax ataudi belakang kepala.

BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah di lakukan dapa di simpukan bahwa anatomi internal belalang terdiri dari jantung, spirakel, alat reproduksi dan saluran pencernaan. Semua organ pada serangga memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda.

























Daftar pustaka
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta
Rioardi. 2009. Entomologi Pertanian. erlangga. Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar